One Day In Your Life (OK, Last Murmur of the King)

July 3, 2009 at 9:22 am 9 comments

One day in your life
you’ll remember a place
Someone’s touching your face
You’ll come back and you’ll look around you

One day in your life
You’ll remember the love you found here
You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…

One day in your life
When you find that you’re always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there

You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…

One day in your life
When you find that you’re always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there

Ketika pertama kali mendengar lagu ini di TV sebagai lagu yang melatarbelakangi liputan pemakaman Putri Diana oleh suatu stasiun TV, tahun 1997, aku langsung menyukainya. Lagu itu seperti pernah kudengar sebelumnya, tanpa pernah kuketahui siapa penyanyinya. Dulu aku mengira yang nyanyi adalah seorang perempuan, karena suaranya yang melengking tinggi. Dan sejak itu lagu itu pun menjadi salah satu lagu yang paling kusukai dan selalu kusenandungkan sebelum tidur, supaya aku tidak lupa (lagu lainnya adalah It Must Have Been Love dari Roxette). Lagu itu membuatku teringat akan “masa lalu”, tanpa meyakini sepenuhnya masa lalu seperti apakah yang muncul dalam bayanganku. Aku hanya merasa seperti “terlempar” ke kenangan-kenangan yang samar, dan sampai sekarang bayang-bayang itu masih ada. Kalo aku pikir-pikir sekarang, kurasa yang kubayangkan itu adalah kenangan ketika aku masih begitu kecil dan lagu ini punya “peran” di dalamnya, seperti seseorang memainkan lagu ini di pemutar kaset dan aku mendengarnya sambil lalu (memori seorang anak kecil memang punya keajaiban mengingat yang luar biasa), sekelebatan memori yang ternyata terekam dan masih bisa diputar untuk selamanya dalam hidupku. One Day In Your Life membuat adegan-adegan itu muncul kembali. Kadang hanya sebaris nada bisa melakukan hal-hal yang menakjubkan padamu.

Hampir sepuluh tahun kemudian, ketika duduk di bangku perkuliahan, aku men-download lagu ini dari Internet. Aku lupa bagaimana aku akhirnya mengetahui bahwa penyanyinya ternyata adalah Michael Jackson, bahwa ia bukanlah seorang perempuan, dan pada saat aku mendapatkan fakta itu (yang pasti bukan saat aku kuliah), aku jadi mengetahui bahwa penyanyi ini ternyata memang memiliki suara yang tinggi seperti perempuan, namun suaranya bagus sekali. Dan sampai sekarang lagu ini tetap memutar ulang memori-yang-kukira-adalah-memori-masa-kecilku, bermain di otakku sampai sang raja musik pop ini selesai menyanyikannya.

Aku sudah tidak lagi menyanyikan lagu ini setiap sebelum tidur (salah satu dari banyak hal yang hilang dari masa kecilku), tapi lagu ini selalu bertengger di deretan playlist MP3 player di ponsel CDMA-ku, Motorola W362 (kok jadi nyebut merk?), yang memang tidak selalu kumainkan, bahkan saking tidak pernah kumainkan itu aku jadi lupa bahwa lagu itu ada di playerku.

Beberapa hari yang lalu, ketika penyanyi bersuara melengking yang jenius tapi juga “eksentrik” tersebut meninggal dunia, aku kembali teringat akan lagu itu. Aku sudah lama tidak mendengarnya, jadi pengen denger lagi. Aku berniat mendownloadnya dari Internet sebab aku yakin lagu itu sudah terhapus dari playerku. Di PC sih masih ada, namun aku males nyalain PC di rumah dan pengen yang instan aja (salah satu efek tumbuhnya era informatika). Namun sebelum mendownload, aku iseng melihat-lihat daftar lagu di playerku, dan kaget ketika menemukan One Day In Your Life termasuk di antaranya. Ternyata aku pernah memasukkan lagu ini, namun lupa kapan dan kenapa aku memasukkannya (aku kan sudah lama ‘melupakan’ lagu ini). Oh, sekian lama ada di player yang kudengarkan setiap hari dan lagu ini aku cuekin begitu aja?

Fakta yang baru kuketahui: lagu ini dinyanyikan oleh Michael Jackson pada saat dia masih belum melakukan operasi plastik sama sekali. Ayahku yang memberitahuku, dan ya, aku memang–dengan noraknya–baru tau! Tadi aku melihat sekilas videonya di tvOne, dan aku terpukau akan manisnya dia waktu itu. Usianya kira-kira seumuran aku sekarang, dan dia tampak sangat innocent. Siapa yang mengira bahwa masa lalunya suram, dan kecintaannya pada anak-anak malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Semoga arwahnya tenang dan bahagia sekarang.

One day in your life
When you find that you’re always longing for the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there…

P.S. Baca juga tulisanku (yang gak mutu) tentang MJ disini.

UPDATE:

Karena banyaknya orang masuk ke blog ini karena kata kunci yang berhubungan dengan download lagu ini (media memang sedang membesar-besarkan lagu ini 😦 ), maka saya kasih saran aja disini: untuk mendownload lagu ini, silakan masukkan kata kunci semacam “one day in your life mp3 download” di Google, maka kamu akan mendapatkan daftar situs yang menyediakan download gratis untuk lagu ini, tinggal pilih satu. Contoh situs bagus: www.beemp3.com, www.4shared.com (langgananku, ahahaha.) Remember, piracy is a crime! 😀

Entry filed under: Life Lessons, Song Lyrics, Tunes. Tags: , .

The Marriage of My Dreams Without Friends, What Will We be?

9 Comments Add your own

  • 1. titiw  |  July 4, 2009 at 11:39 am

    It’s my fav song!! Kamu perhatiin deh depannya.. rada2 mirip sama lagu “Ingin kumiliki”nya ruth sahanaya.. Lagu yg dia nyanyiin sbeelum operasi juga “She’s out of my life”.. Duh.. dek fansi ini umur berapa sih.. masa baru tahu.. kayak orang yg lahir tahun 95 aja.. *kabuur*

    Reply
    • 2. Fansi  |  July 5, 2009 at 10:18 pm

      iya mbak, aku ga tau taun brapa lagu2nya dia dirilis, taunya lagunya bagus dan aku suka. kukira ini lagu taun 80an gitu mbak, hehe. oh she’s out of my life juga lama ya, makasi infonya.. 😀

      Reply
  • 3. seputarfilm  |  July 13, 2009 at 9:14 am

    hmm…lagunya dalem,,,jadi kalo dengerin bisa kecebur…
    hehehee….
    keren abissss kok..

    Reply
  • 4. titiw  |  July 18, 2009 at 11:52 am

    Duh Fansi.. gpp dong kalo orang2 masuk ke sini dengan alasan apapun.. dengan update kayak gitu, kesannya kamu jadi menghardik tamu lho.. di islam gak boleh tuh.. (CUIH… sotoy marotoy..)

    Reply
    • 5. Fansi  |  July 26, 2009 at 11:17 pm

      *nyembah mbak Titiw* iya ya mbak, abisss… strategi SEO-ku ga sukses sih… *mencari2 alesan* tapi makasi ya udah diperatiin, jadi seneng dan malu :”>
      aku akan berusaha untuk menjadi pihak yg netral! 😀

      Reply
  • 6. hadhad  |  August 9, 2009 at 11:13 pm

    Oh ini tulisan Ujung2nya ke MJ ya. Wah kalau saya cuma tau lagu2nya yang saya pernah beli CDnya aja deh, kaya Black or White, Thriller, Billie Jeans dll. Tapi kalau Lagu yang di sebut di atas apalagi yang nadanya rada melankolis saya ga yau tuh. Anyway, salam kenal mbak..

    Reply
    • 7. Fansi  |  September 3, 2009 at 3:08 pm

      oh gitu. biar ga melankolis, lagu2nya MJ tetep enak didenger. salam kenal juga yah.

      Reply
  • 8. Yohana  |  December 22, 2009 at 1:04 am

    Entah kenapa tiap denger lagu ini airmata selalu mengalir (nih sambil ngelap-lap pk tisu ) Yap mungkin krn sy merasa lagu ini seolah pesan dr MJ seblm dia pergi “jauh” MJ bilang ” I wìll stay in your heart ” bnr dia selamanya akan bersemayam di salah satu sudut hatiku tanpa seorgpun perlu tau ( hè hè niru mba sedikit berpuitis ! lam kenal ya mba) hiks air mata sudah banjir di pipi lg cèngèng ya

    Reply
    • 9. Fansi  |  March 14, 2010 at 11:33 am

      Iya mbak, aku juga gemeter tiap denger lagu ini, sampe sekarang lho. 😦

      Reply

Leave a reply to seputarfilm Cancel reply

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Thank you for visiting my blog! I hope you enjoy your time here. Please forgive me for any bad words or pictures I might undeliberately put in here. Please leave some comments and thank you for coming back again.

Other Information

Click to view my Personality Profile page